Anies Berandai-andai Jika Menang Pilpres 2024 soal Anggaran

02/09/2025 · Updated on: 02/09/2025

Bayangin kalau Anies Baswedan yang menang Pilpres 2024 kemarin dan sekarang jadi presiden. Pasti banyak yang penasaran, gimana sih rencana anggaran negara kalau dia yang pegang kendali? Nah, dari berbagai kampanye dan program yang dia canangkan waktu itu, kita bisa ngintip seperti apa prioritas anggaran yang bakal dia jalankan. Mulai dari reformasi pendidikan, program kesehatan universal, sampai pengembangan infrastruktur yang lebih merata – semuanya butuh alokasi dana yang nggak main-main, simak juga Polisi Soal Penangkapan.

Reformasi Anggaran Pendidikan dan SDM

Kalau ngelihat track record Anies waktu jadi Gubernur DKI, dia punya obsesi yang cukup besar sama pendidikan. Program-program seperti Jakarta Smart City dan berbagai inisiatif pendidikan digital jadi bukti kalau dia serius banget sama sektor ini.

Alokasi Dana Pendidikan yang Lebih Agresif

Anies kemungkinan besar bakal naikkan anggaran pendidikan di atas 20% dari APBN – lebih tinggi dari standar konstitusi yang cuma 20%. Dia pernah bilang waktu kampanye kalau Indonesia butuh "lompatan besar" dalam hal pendidikan. Konsepnya bukan cuma soal infrastruktur sekolah, tapi juga peningkatan kualitas guru, digitalisasi pembelajaran, dan program beasiswa masif.

Yang menarik, Anies mungkin bakal fokus ke program "Guru Merdeka" yang konsepnya mirip dengan kebijakan sebelumnya tapi dengan pendekatan yang lebih komprehensif. Anggaran untuk pelatihan guru bisa naik drastis, plus ada kemungkinan dia bikin program sertifikasi internasional untuk pendidik Indonesia.

Program Beasiswa dan Akses Pendidikan Tinggi

Berdasarkan visi yang dia sampaikan, Anies kemungkinan bakal alokasikan dana besar untuk program beasiswa. Bukan cuma untuk mahasiswa berprestasi, tapi juga untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu yang punya potensi. Konsep "Indonesia Pintar Plus" yang dia usung waktu kampanye butuh anggaran sekitar 50-70 triliun rupiah per tahun kalau mau jalan optimal.

Dia juga punya rencana untuk bikin lebih banyak universitas negeri di daerah terpencil. Ini artinya butuh alokasi khusus untuk pembangunan kampus, rekrutmen dosen, dan operasional yang sustainable. Estimasinya, program ini bisa makan anggaran 20-30 triliun dalam 5 tahun pertama.

Transformasi Sistem Kesehatan Nasional

Sektor kesehatan jadi salah satu fokus utama Anies. Pengalaman Jakarta menghadapi pandemi COVID-19 di bawah kepemimpinannya kasih dia insight yang mendalam soal pentingnya sistem kesehatan yang tangguh.

Universal Healthcare dan JKN yang Diperkuat

Anies kemungkinan bakal revitalisasi total program JKN. Rencana dia untuk bikin "Indonesia Sehat 2030" butuh restructuring anggaran kesehatan yang signifikan. Dia mungkin bakal naikkan alokasi kesehatan jadi 7-8% dari APBN, padahal sekarang masih sekitar 5%.

Program unggulan yang dia canangkan termasuk rumah sakit daerah yang lebih modern, puskesmas dengan fasilitas lengkap, dan telemedicine yang menjangkau seluruh Indonesia. Untuk program ini aja, dia butuh investasi awal sekitar 100 triliun dalam 3 tahun pertama.

Industri Farmasi dan Kemandirian Obat

Yang unik dari visi Anies adalah fokusnya ke kemandirian industri farmasi Indonesia. Dia punya rencana untuk bikin pabrik-pabrik obat milik negara yang bisa produksi obat-obatan essential dengan harga terjangkau. Konsep ini butuh modal awal yang lumayan gede, tapi dalam jangka panjang bisa ngirit anggaran kesehatan nasional.

Program research and development untuk obat-obatan tradisional Indonesia juga masuk dalam priority list dia. Anggaran R&D kesehatan bisa naik 300-400% dari kondisi sekarang kalau visi ini mau direalisasikan.

Infrastruktur dan Pembangunan Berkelanjutan

Anies punya pendekatan yang agak beda soal infrastruktur dibanding pemerintahan sebelumnya. Dia lebih fokus ke sustainability dan pemerataan pembangunan.

Transportasi Publik dan Smart City

Pengalaman dia ngembanggin TransJakarta dan berbagai program transportasi publik di Jakarta bakal dia scale up ke level nasional. Rencana dia untuk bikin sistem transportasi publik terintegrasi di 20 kota besar Indonesia butuh investasi sekitar 200-300 triliun dalam 10 tahun.

Program smart city yang dia kembangkan di Jakarta juga bakal diperluas. Anggaran untuk digitalisasi pelayanan publik bisa naik signifikan – mungkin sampai 15-20 triliun per tahun untuk covering seluruh Indonesia.

Green Infrastructure dan Energi Terbarukan

Anies punya komitmen kuat ke isu lingkungan. Rencana dia untuk transisi energi terbarukan butuh restructuring anggaran yang masif. Target 50% energi terbarukan dalam 15 tahun butuh investasi pemerintah sekitar 500 triliun – belum termasuk investasi swasta yang dia targetkan.

Program reforestasi dan konservasi lingkungan juga masuk priority. Anggaran untuk Kementerian Lingkungan Hidup bisa naik 200-300% kalau visi dia mau terealisasi. Plus ada rencana untuk carbon tax yang pendapatannya dialokasikan khusus untuk program lingkungan.

Pemberdayaan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Salah satu yang menarik dari program Anies adalah fokusnya ke ekonomi rakyat. Dia punya visi untuk bikin Indonesia jadi hub ekonomi kreatif Asia Tenggara.

Program Bantuan dan Akses Permodalan UMKM

Anies kemungkinan bakal bikin program permodalan UMKM yang lebih masif dari yang ada sekarang. Konsep "Bank Rakyat Digital" yang dia usung butuh modal awal sekitar 50 triliun untuk bisa operasional optimal. Program ini targetnya kasih akses kredit mudah dengan bunga rendah untuk UMKM di seluruh Indonesia.

Dia juga punya rencana untuk subsidi khusus buat startup dan ekonomi kreatif. Anggaran untuk creative economy development bisa naik jadi 10-15 triliun per tahun – jauh lebih tinggi dari kondisi sekarang yang cuma sekitar 2-3 triliun.

Digitalisasi dan E-commerce untuk UMKM

Program digitalisasi UMKM jadi fokus utama. Anies punya visi untuk bikin platform e-commerce nasional yang bisa saingan sama Shopee atau Tokopedia. Investasi pemerintah untuk program ini bisa mencapai 20-30 triliun dalam 5 tahun pertama.

Training dan sertifikasi digital untuk pelaku UMKM juga masuk dalam rencana besar dia. Anggaran untuk program capacity building ini bisa mencapai 5-7 triliun per tahun kalau mau covering seluruh Indonesia secara merata.

Reformasi Birokrasi dan Digitalisasi Pemerintahan

Pengalaman Anies dalam transformasi digital di Jakarta memberikan gambaran jelas tentang arah reformasi birokrasi yang akan dia jalankan di level nasional.

Sistem Pelayanan Publik Terintegrasi

Anies kemungkinan bakal invest besar-besaran untuk bikin sistem pelayanan publik yang fully digital dan terintegrasi. Konsep "Indonesia Digital Government" yang dia canangkan butuh investasi teknologi sekitar 30-40 triliun dalam 5 tahun pertama.

Program ini mencakup digitalisasi semua layanan pemerintah, dari pengurusan KTP sampai izin usaha. Targetnya, semua bisa diurus online tanpa perlu datang ke kantor pemerintah. Ambitious banget memang, tapi kalau berhasil, efisiensi anggaran operasional pemerintah bisa hemat puluhan triliun per tahun.

Reformasi Gaji dan Tunjangan PNS

Yang kontroversial dari rencana Anies adalah reformasi total sistem gaji PNS. Dia punya konsep merit-based compensation yang artinya gaji PNS ditentukan dari performance, bukan sekedar golongan dan masa kerja. Ini butuh restructuring anggaran kepegawaian yang lumayan kompleks.

Program retraining dan reskilling PNS juga masuk agenda utama. Anggaran untuk capacity building aparatur negara bisa naik 150-200% dari kondisi sekarang. Target dia, dalam 5 tahun semua PNS punya skill digital dan customer service yang mumpuni.

Strategi Pembiayaan dan Sumber Pendapatan

Nah, pertanyaan besarnya: darimana dana sebesar itu? Anies punya beberapa strategi pembiayaan yang cukup realistis, meskipun ada yang kontroversial juga.

Optimalisasi Penerimaan Pajak dan Reformasi Fiskal

Anies punya target ambisius untuk naikkan tax ratio Indonesia dari sekitar 11% jadi 16% dalam 5 tahun. Caranya? Reformasi total sistem perpajakan dengan digitalisasi penuh dan pengetatan pengawasan. Program ini targetnya bisa nambah penerimaan negara 300-400 triliun per tahun kalau berhasil optimal.

Dia juga punya rencana untuk carbon tax dan berbagai pajak lingkungan yang bisa jadi sumber pendapatan tambahan. Estimasinya, pajak-pajak baru ini bisa kontribusi 20-30 triliun per tahun untuk kas negara.

Efisiensi Anggaran dan Reallocation

Yang menarik, Anies punya rencana untuk audit total semua program pemerintah yang ada. Targetnya, bisa hemat 10-15% dari total anggaran melalui penghapusan program yang nggak efektif dan overlapping. Dana hasil efisiensi ini bisa dialokasikan untuk program-program prioritas yang dia canangkan.

Restrukturisasi subsidi juga masuk agenda. Subsidi BBM dan listrik yang sekarang masih besar kemungkinan bakal dikurangi secara bertahap dan dialihkan ke subsidi produktif seperti pendidikan dan kesehatan.

Sektor PrioritasAlokasi Sekarang (% APBN)Target Anies (% APBN)Estimasi Anggaran (Triliun)
Pendidikan20%25%750
Kesehatan5%8%240
Infrastruktur15%18%540
Ekonomi Kreatif/UMKM1%3%90
Digitalisasi Pemerintah0.5%2%60

Tantangan Implementasi dan Realitas Politik

Sekarang, mari kita bahas elephant in the room. Semua rencana bagus ini kan harus berhadapan sama realitas politik dan keterbatasan anggaran negara.

Resistensi Politik dan Negosiasi Anggaran

Anies pasti bakal hadapi resistensi dari berbagai pihak, terutama dari kalangan yang selama ini diuntungkan sistem yang ada. Reformasi subsidi, perubahan alokasi anggaran, dan program-program baru dia butuh persetujuan DPR yang prosesnya nggak mudah.

Pengalaman dia sebagai menteri dan gubernur sih ngasih gambaran kalau dia cukup jago nego dan membangun koalisi. Tapi di level nasional, tantangannya jauh lebih kompleks. Ada kepentingan daerah, lobby industri, dan political dynamics yang harus dia navigasi dengan hati-hati.

Kapasitas Implementasi dan Infrastruktur Birokrasi

Masalah lain yang nggak kalah penting adalah kapasitas implementasi. Program-program ambisius butuh birokrasi yang kompeten dan sistem yang reliable. Transformasi birokrasi yang dia rencanakan sendiri butuh waktu bertahun-tahun untuk bener-bener efektif.

Ada juga isu koordinasi antar kementerian dan daerah. Program nasional yang dia canangkan butuh sinkronisasi yang tight antara pusat dan daerah. Ini challenging banget, apalagi kalau kepala daerahnya dari partai yang berbeda atau punya agenda politik yang beda.

Dampak Jangka Panjang dan Sustainability

Kalau semua program Anies berjalan sesuai rencana, Indonesia bisa ngalamin transformasi yang cukup signifikan dalam 10-15 tahun ke depan.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks Pembangunan

Investasi besar di pendidikan dan infrastruktur digital kemungkinan bakal boost produktivitas nasional secara signifikan. Anies targetnya Indonesia bisa masuk ke kategori high-income country dalam 15 tahun dengan GDP per capita yang naik drastis.

Program ekonomi kreatif dan pemberdayaan UMKM yang dia rencanakan juga bisa jadi game changer. Kalau berhasil, Indonesia bisa jadi regional hub untuk creative economy dan digital innovation. Ini artinya diversifikasi ekonomi yang lebih baik dan ketahanan yang lebih kuat terhadap gejolak global.

Keberlanjutan Fiskal dan Debt Management

Tantangan terbesar adalah menjaga sustainability fiskal. Program-program ambisius Anies butuh pendanaan yang konsisten dalam jangka panjang. Dia harus balance antara investasi untuk masa depan dengan menjaga debt-to-GDP ratio yang sehat.

Strategi dia untuk naikkan tax ratio dan efisiensi anggaran sih logis, tapi implementasinya yang challenging. Butuh political will yang kuat dan sistem enforcement yang reliable untuk bisa ngerealisasikan target penerimaan yang dia canangkan.


Takeaway utamanya: Visi anggaran Anies cukup progressive dan ambisius, dengan fokus utama di human capital development, digital transformation, dan sustainable economy. Rencana-rencananya secara konsep solid dan punya potensi transformative untuk Indonesia. Cuma ya itu, implementasinya yang bakal jadi ujian sesungguhnya – butuh political skill, bureaucratic capacity, dan timing yang tepat untuk bisa jalan optimal. Yang pasti, kalau dia menang kemarin, kita sekarang lagi ngelihat eksperimen besar-besaran dalam hal reformasi anggaran negara yang dampaknya bakal kerasa sampai puluhan tahun ke depan.

Ya itu saja informasi yang kami sampaikan tentang Anies Berandai-andai Jika Menang Pilpres 2024 soal Anggaran. Semoga bisa bermanfaat, dan anda bisa mencari topik serupa lainnya disini Asuransi Terimakasih.

Hardiansyah

Hardiansyah merupakan seorang lulusan Teknik Informatika yang menekuni dunia konten digital. Ia aktif sebagai penulis dan pengelola beberapa platform blog yang mengangkat berbagai topik menarik, dengan salah satu fokus utamanya adalah asuransi dan perencanaan keuangan. Selain itu, Hardiansyah juga mengembangkan beberapa channel YouTube yang menyajikan konten beragam sesuai dengan minat dan keahliannya.